JAKARTA – Upaya pemerintah Aceh untuk mengoptimalkan penerimaan yang akan jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, merupakan tantangan yang cukup berat, terutama dengan memperhatikan kinerja pengelolaan keuangan di Provinsi NAD yang selama ini masih menunjukkan kinerja yang belum maksimal.
Hal tersebut antara lain ditunjukkan dengan status pengelolaan keuangan secara keseluruhan di Provinsi NAD pada 2008, yang sampai dengan triwulan I tahun 2008 APBA (Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh), pengeluaran pemerintah lebih banyak dilakukan oleh BRR NAD-Nias.
“Pada tahun ini provinsi NAD mendapat alokasi DIPA (daftar isian pengajuan anggaran) sebesar Rp10,89 triliun, termasuk DIPA tahun 2007 sebesar Rp3,89 triliun,” ujar Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta dalam keterangan tertulis yang diterima okezone di Jakarta, Senin (28/7/2008).
Paskah menambahkan, pada triwulan II-2008, diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan signifikan, dengan catatan bahwa APBA tahun 2008 yang telah disahkan pada Juni 2008 yang lalu segera dapat direalisasikan.
Sekadar diketahui, penerimaan pendapatan di Aceh didapat dari minyak dan gas bumi yang bersumber dari bagian pertambangan minyak sebesar 55 persen dan bagian dari pertambangan gas bumi sebesar 40 persen.
Selain itu, adanya optimalisasi pemanfaatan dana otonomi khusus (otsus) yang ditujukan untuk membiayai pembangunan terutama pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, serta pendanaan pendidikan, sosial, dan kesehatan.? (AHL )
Source : okezone.com