Kupang, Kompas – Tiga pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur Nusa Tenggara Timur 2008-2013, Selasa (27/5), mulai berkampanye. Kegiatan itu dilakukan sesuai dengan zona yang ditetapkan KPU setempat.
Frans Lebu Raya-Esthon Foenay (nomor urut 1) berkampanye di Kabupaten Belu, Gaspar Parang Ehok-Julius Bobo (2) di Ruteng, kota Kabupaten Manggarai, sedangkan Ibrahim Agustinus Medah-Paulus Moa (3) di Lewoleba, kota Kabupaten Lembata.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Komisaris Marten Radja di Kupang mengatakan, kampanye hari pertama dilaporkan berlangsung aman. Sekitar 10.000 aparat kepolisian, yang dibantu anggota TNI dan polisi pamong praja di setiap kabupaten, dikerahkan untuk pengamanan kampanye itu.
Senin malam, para kandidat gubernur-wakil gubernur NTT memaparkan visi dan misi masing-masing dalam Rapat Paripurna DPRD di Kupang. Intinya, mereka bertekad mengentaskan rakyat dari kemiskinan dan memberantas korupsi di provinsi itu.
Pilkada Bali
Di Denpasar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menyayangkan tidak adanya minat dari kalangan akademisi—baik dosen maupun mahasiswa—menjadi pemantau pelaksanaan Pilkada Bali yang dijadwalkan 9 Juli mendatang. ”Awalnya kami berharap ada respons positif dari lingkungan kampus, seperti Forum Rektor atau lainnya. Setidaknya mereka bisa mewakili masyarakat sebagai pihak yang independen dan kredibilitasnya baik. Namun, semenjak dibuka hingga penutupan pendaftaran, sama sekali tidak ada yang mendaftar (sebagai pemantau pilkada),” keluh Ketua Kelompok Kerja Sosialisasi KPU Bali Luh Riniti Rahayu.
Terkait tahapan pilkada, kemarin Panitia Pengawas Pelaksanaan Pemilu Bali menurunkan puluhan baliho bergambar kandidat gubernur-wakil gubenur yang dinilai melanggar aturan kampanye. (KOR/AYS)
Tulisan ini dikutip dari Kompas Cetak Online, 29 Mei 2008