siwah.com

The New Era in Aceh Edutainment

Political Marketing

Pemilu, Peluang PDIP Tunjukkan Bukti

INILAH.COM, Semarang – Pemilu 2009 dianggap PDI Perjuangan sebagai peluang emas untuk menunjukkan bukti kepada publik bahwa partai politik pimpinan Megawati SOekarnoputri itu masih dicintai rakyat. Untuk itu kader PDIP diminta lebih sungguh-sungguh dalam melayani konstituen.

Menurut Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, Pemilu 2009 sekaligus juga merupakan peluang emas PDI-Perjuangan untuk mendapatkan suara terbanyak. Itu dikemukakan dia saat acara konsolidasi Caleg DPR-DPRD PDIP di Semarang, Sabtu (17/1).

Menurut dia, PDIP sebagai parpol pemenang kedua secara nasional pada Pemilu 2004, secara pasti ingin mengulang sukses pada Pemilu 2009 karena efektivitas kinerja pemerintah sekarang jauh di bawah target.

PDIP hanya bertekad mempertahanan keutuhan NKRI, melestarikan Pancasila dengan membangun Indonesia yang berdaulat dan mensejahterakan rakyat.

Ia menambahkan, Jawa Tengah sebagai basis nasionalis tidak terlalu berlebihan jika pada Pemilu 2009 ini hanya mentargetkan kemenangan 35 persen yang berarti ada peningkatan 5 persen dibanding perolehan suara Pemilu 2004 yang hanya 30 persen.

Untuk pola kampanye PDIP, ia mengatakan, lebih mengedepankan unsur pendidikan politik dan figur calon legislatif yang turun ke bawah dengan mensolidkan pengurus di semua lapisan untuk menjadi motor penggalang di tengah-tengah masyarakat.

Untuk itu, ia meminta semua kader PDIP di Jawa Tengah harus tetap konsisten mendukung jalannya program pemerintahan di Jateng dan khusus untuk para calon legislatif diharapkan tidak terlalu mengumbar janji yang muluk-muluk.

Disinggung tentang kinerja pemerintah kota Semarang, ia menilai gagal, antara lain karena tidak bisanya pemerintah menangani banjir dan rob, banyak sarana dan prasarana yang rusak, PKL di Semarang belum diberi tempat yang layak serta kesejahteraan PNS yang belum dipikirkan oleh Walikota.

Tjahjo Kumolo menyayangkan pula tentang kebijakan pemerintah pusat dalam menurunkan harga BBM, “Seharusnya harga premium bisa diturunkan menjadi Rp 3.800, kenapa sekarang hanya Rp 4500?” ujarnya. [*/ana]

Source : inilah.com

Leave a Reply

Saya adalah dosen di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Research Interest: Political Marketing, Market Orientation, Marketing Communication