Home > Education > Political Marketing > Kader Wanita PKS Diusir Saat Bagi Atribut

Kader Wanita PKS Diusir Saat Bagi Atribut

* Kartu Caleg Dirampas dan Dibuang ke Got

LHOKSUKON – Sejumlah kader wanita yang tergabung dalam Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Utara, mengaku diusir dan diintimidasi oleh sekelompok pemuda saat membagi-bagikan atribut dan kartu nama calon legislatif (caleg) PKS, di Desa Beunot, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, Jumat (3/4) sore. Sebanyak tiga pak kartu nama milik tiga caleg dirampas dan dibuang ke dalam got.

Ketua Umum TPPD PKS Aceh Utara, Zulkifli, didampingi Sekretaris Umum, Zulkarnen, dalam siaran pers kepada Serambi, Sabtu (4/4) menyebutkan, ancaman dan intimidasi terhadap kader PKS tersebut dilakukan oleh kader sebuah partai lokal. “Saat itu, tim yang turun semuanya adalah kader perempuan,” ungkap Zulkifli.

Ia menyebutkan, insiden itu bermula ketika pada pukul 16.30 WIB, seorang kader PKS mencoba menempelkan stiker pada sebuah tiang di Desa Beunot. Lalu, sejumlah pemuda yang sudah memantau gerak-gerik mereka dari sebuah kios, berteriak dan mengeluarkan kata-kata yang intinya tidak memberi izin menempelkan stiker dan atribut partai lain di wilayah itu.

Larangan itu tidak membuat para kader PKS keder, bahkan mereka melanjutkan kegiatan dengan membagi-bagikan atribut dan kartu nama caleg kepada masyarakat. Saat itulah, tiba-tiba seorang pemuda paruh baya mengendarai sepeda motor datang dan meminta seluruh tim PKS untuk meninggalkan desa tersebut. “Jika tidak, pria itu mengancam akan menampar anggota kami satu per satu. Pemuda itu juga merampas tiga pak kartu nama milik tiga caleg yang isinya ratusan lembar, lalu membuangnya ke dalam got,” tulis Zulkifli dalam siaran persnya.

Ia melanjutkan, karena semua kader yang turun ke Desa Beunot adalah perempuan, mereka mengalah dan kembali ke kantor DPD PKS Aceh Utara yang berada tak jauh dari lokasi kejadian tersebut.

Zulkifli menyebutkan, insiden itu sudah dilaporkan pihaknya ke Panwaslu Aceh Utara. Ia meminta, pawaslu dapat bertindak objektif dan tegas dalam memberikan sanksi kepada partai peserta pemilu yang melanggar aturan. Tujuannya, agar tidak ada lagi aksi intimidasi dan ancaman oleh partai tertentu untuk meraih suara dengan cara yang tidak benar.

Ketua Panwaslu Aceh Utara, Syamsul Bahri yang dikonfirmasi Serambi siang kemarin, mengakui pihaknya telah menerima laporan dari PKS Aceh Utara. Namun, karena sedang berada di lapangan, ia mengaku belum mengetahui persis isi laporan tersebut. “Tadi anggota saya memberitahukan ada orang PKS mau kasih laporan, saya bilang terima saja. Makanya saya belum tahu persis apa isi laporan itu,” demikian Syamsul Bahri.(saf/ib)

Source : Serambi Online, 5 April 2009

You may also like
Delapan Kabupaten Rawan Intimidasi
Panwaslu Aceh Tengah Proses Dugaan Money Politics
Ancaman dan intimidasi terhadap parpol marak
Simpatisan partai lokal diancam bunuh

Leave a Reply