Home > Education > Political Marketing > KPUD Bikin Peta Daerah Rawan Konflik Pemilu

KPUD Bikin Peta Daerah Rawan Konflik Pemilu

MAKASSAR – Sejumlah Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota mengantisipasi terhambatnya pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009 di daerah-daerah rawan.

Daerah rawan yang dimaksud tak hanya wilayah yang susah dijangkau dengan transportasi darat karena faktor geografis, tetapi juga rawan terjadi bentrok fisik antarmasyarakat.

Ketua KPU Provinsi Sumatera Selatan Jayadi Nas mengatakan, telah melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah rawan di Sumsel. Daerah paling rawan dan rawan dinamai zona merah. Sedangkan daerah yang perlu diantisipasi disebut zona kuning dan wilayah aman disebut zona hijau.

Sayangnya dengan alasan menjaga kerahasiaan, Jayadi enggan menyebutkan kabupaten yang dikatogorikan sangat rawan dan rawan tersebut. Dia hanya menjelaskan ketiga wilayah itu akan mendapat perlakuan berbeda selama pelaksanaan Pemilu 9 April 2009 baik dari sisi jumlah personel Kepolisian yang mengawal maupun proses pelaksanaan teknis pemilu.

“Seluruh petugas KPPS akan kami ingatkan supaya menjalankan proses pemilu sesuai prosedur. Saya tidak mau ada perhitungan suara ulang gara-gara kesalahan teknis dan kecurangan,” kata Jayadi kepada okezone di sela-sela acara bimbingan teknis sosialisasi pemungutan dan penghitungan suara untuk KPU provinsi dan kabupaten/kota di Hotel Clarion, Jalan AP Pettarani, Makasar, Sulawesi Selatan, Senin (9/2/2009).

Menurut Jayadi, hal-hal yang akan diantisipasi dalam teknis penyelenggaraan di antaranya pemungutan suara yang dimulai sejak pukul 07.00 waktu setempat. Jika pada jam tersebut belum ada pemilih yang datang, pemungutan suara dapat ditunda hingga pukul 07.30 waktu setempat dan berakhir pukul 12.00.

Setelah itu, proses penghitungan suara dimulai setelah sebelumnya petugas KPPS istirahat, salat, dan makan. “Tapi kami minta 7 petugas KPPS nantinya istirahat, salat dan makan bergantian supaya penghitungan suara dapat segera dilakukan. Penghitungan harus selesai jam sepuluh malam,” ujar Jayadi.

Dikhawatirkan jika peghitungan suara dilakukan sampai larut malam, bisa terjadi kesalahan-kesalahan dan gangguan keamanan.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, anggota KPU Kabupaten Buru, Maluku, Iskandar Rada mengatakan juga telah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan. Namun, kerawanan hanya menyangkut faktor geografis yang dapat menghambat distribusi logistik Pemilu.

Dia menjelaskan, ada 6 dari 10 kecamatan di Kabupaten Buru yang berada di kawasan yang dipisahkan laut, yaitu Kecamatan Ambalau, Batabual, Waisama, Leksula, Kepala Madan dan Namnole. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kepolisian dan pemerintah daerah untuk melancarkan proses distribusi,” ujarnya. (ful)

Source : okezone.com

You may also like
Jimly: Perlu Stabilisasi Aturan Pemilu
KPU Sulsel Sosialisasi Surat Suara Lewat Sepakbola
KPU diminta tempel gambar caleg PEMILU 2009
2.152 Caleg Dicoret

Leave a Reply