Home > Education > Political Marketing > “Padi Menguning” bagi 10 Juta Kader

“Padi Menguning” bagi 10 Juta Kader

Entah kenapa, beberapa waktu belakangan ini, Aburizal Bakrie senang mengungkapkan perumpamaan yang mengandung frasa padi menguning. Perumpamaan semacam ini pertama kali dia sampaikan dalam resepsi Hari Ulang Tahun Ke-46 Partai Golkar di Jakarta, pekan silam. ”Langit masih tetap biru, tetapi padi sudah semakin menguning hingga ke pelosok desa,” ungkap Ketua Umum Partai Golkar itu.

Perumpamaan serupa disampaikan Aburizal saat membuka Muktamar Pengajian Al-Hidayah, organisasi binaan Partai Golkar, di Surabaya, pekan lalu. ”Padi semakin menguning hingga di pelosok,” katanya.

Entah ada hubungannya dengan padi semakin menguning atau tidak, satu hal yang jelas, Aburizal tampak giat membesarkan partai. Berbagai cara dilakukan untuk menambah jumlah kader.

Terobosan yang dirasa Aburizal cukup penting untuk mendongkrak jumlah kader adalah kerja sama partai dengan perusahaan asuransi. Cukup membayar Rp 7.500 untuk mendapatkan kartu tanda anggota, si anggota itu otomatis mendapatkan jaminan asuransi jiwa. Jika anggota meninggal dunia, Rp 2 juta dikantongi ahli waris. Namun, jika anggota itu mengalami cacat permanen, ia atau ahli warisnya mendapatkan Rp 5 juta.

Dalam resepsi ulang tahun Golkar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (25/10), Aburizal menyampaikan target menambah jumlah kader menjadi 10 juta orang.

30 juta suara
Dalam Pemilu Legislatif 2009, Golkar menempati posisi kedua dengan 15.050.634 suara (14,46 persen dari total suara). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menguntit di urutan ketiga dengan 14.600.391 suara (14,03 persen). Pemenang adalah Partai Demokrat dengan 21.225.916 suara (20,40 persen).

Berdasarkan asumsi sepertiga suara Golkar berasal dari kader, diperkirakan jumlah kader sekarang sekitar lima juta orang. Suara selebihnya berasal dari nonkader yang bersimpati kepada partai itu.

Aburizal pun berhitung, jika jumlah kader bisa ditambah menjadi 10 juta orang dan mereka menarik dua orang nonkader untuk memilih Golkar, perolehan suara partai yang dia pimpin pada Pemilu 2014 akan berlipat mencapai 30 juta suara. Jika hal itu terwujud, Golkar hampir dipastikan bakal menjadi partai pemenang pemilu.
Untuk menambah jumlah kader dan membesarkan partai, konsolidasi atau pertemuan di daerah yang dihadiri ketua umum juga adalah hal penting. Komunikasi politik berlangsung efektif jika ketua umum bisa hadir di sebanyak mungkin acara konsolidasi.

Golkar beruntung memiliki Aburizal. Mengandalkan pesawat carter yang harga sewanya sekitar 6.000 dollar AS per jam, ia bisa menghadiri tiga acara konsolidasi di tiga kota selama kurang dari tiga hari: Surabaya (Muktamar Al-Hidayah), Banjarmasin (resepsi ulang tahun partai), dan Malang, Jawa Timur (rapat pimpinan daerah).

Rombongannya yang terdiri dari puluhan orang pun dengan leluasa berpindah dari satu kota ke kota lain. Belum lagi ada dukungan transportasi darat yang meliputi empat Toyota Alphard (harga sewa per unit sekitar Rp 2 juta per 12 jam) dan dua Toyota Harrier. Perjalanan dari bandara ke tempat acara yang selalu dikawal polisi menjadi tidak menguras energi.

Akomodasi di hotel berbintang lima yang dipersiapkan seorang staf perusahaan Grup Bakrie di Jatim membuat rombongan, dan tentu saja Aburizal, bisa beristirahat dengan baik.

Entah berapa dana yang diperlukan Aburizal untuk sekali melakukan rangkaian konsolidasi. Namun, demi partai agar bisa memenangi Pemilu 2014, perjalanan melelahkan dan pengeluaran itu bisa dimaklumi. (ato)

Source : Kompas.com, 27 Oktober 2010

You may also like
Dua Jimat Golkar Setelah Kasus Setya Novanto
Golkar Raih 80 Kursi DPRK
Akrobatik Golkar Aceh di Pemilu 2014
Aburizal: Golkar Belum Tentukan Calon

Leave a Reply