Semarang, Kompas – Sejak hari pertama hingga memasuki hari keempat masa kampanye, Senin (9/6), calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah masih memanfaatkan pasar sebagai tempat berkampanye. Di tengah kampanye itu, Panitia Pengawas Pemilu atau Panwaslu Jateng mulai menemukan sejumlah pelanggaran.
Terkait pelaksanaan kampanye itu, Gubernur Jateng Ali Mufiz, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng Fitriyah, dan Ketua Panwaslu Jateng Sriyanto Saputro berkunjung ke kantor sejumlah media cetak di Semarang, termasuk Kantor Kompas Biro Jateng di Semarang.
Ali Mufiz merisaukan kemungkinan rendahnya partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jateng, 22 Juni 2008. ”Kita harus usahakan partisipasi lebih dari 75 persen dengan bantuan media massa. Kalau di bawah itu, kita nilai kurang berhasil,” kata Ali Mufiz.
Fitriyah menambahkan, jika Pilkada Jateng sampai dilaksanakan dua putaran, berarti ada tambahan biaya Rp 149 miliar.
Mereka bertiga sepakat, kampanye Pilkada Jateng sekilas kurang gereget walaupun sudah memasuki hari keempat. Jadwal kampanye pun tidak rinci walaupun ada kesepakatan menyerahkan jadwal kampanye ke KPU sehari menjelang kampanye. Ketidakjelasan jadwal ini juga merepotkan peliputan media.
”Kami tahu jadwal dari kepolisian yang menjadi unsur Panwas,” ujar Sriyanto.
Kampanye di pasar
Calon gubernur Jateng dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), P Bibit Waluyo, Senin, berkampanye di pasar di Kabupaten Pati, Rembang, dan Blora. Di Pasar Blora Kota, ia berjanji melestarikan pasar tradisional.
Secara terpisah Ketua Panwas Blora Wahono mengatakan, ada indikasi pelanggaran dalam kampanye di Pasar Blora Kota. Indikasi itu adalah pemberian uang dan pembelian barang dagangan sejumlah pedagang pasar. Hal itu diduga melanggar Pasal 82 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Panwas Blora juga memanggil Direktur Utama PT BPR Adicentra Artha dan Ketua Tim Sukses Pasangan Partai Demokrat – Partai Keadilan Sejahtera Sukawi-Sudharto. Jumat lalu, Panwas menemukan profil PT BPR Adicentra Artha yang memasang gambar Sukawi. Di meja pengambilan kupon sembako dari BPR itu, Panwas menemukan kalender permohonan dukungan dan stiker Sukawi-Sudharto.
Kesempatan berkampanye di wilayah Surakarta dimanfaatkan pasangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)-Partai Amanat Nasional (PAN), M Tamzil-Abdul Rozaq Rais, untuk meminta dukungan kepada warga. Selain berdialog dengan kader PAN dan PPP, Tamzil juga menghadiri pelayanan kesehatan lanjut usia di Pasar Kliwon.
Abdul Rozaq Rais juga berkampanye di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang. Ini adalah lokasi sama yang sebelumnya dijadikan ajang kampanye Sukawi, Jumat lalu. Rozaq, yang disertai istrinya dan tim kampanye, menyapa pedagang di pasar itu. (hen/son/egi/bur)
Tulisan ini dikutip dari kompas.com, 14 Juni 2008