Home > Education > Political Marketing > Pilpres: Hidayat Nur Wahid Ajukan Kader Lain sebagai Calon

Pilpres: Hidayat Nur Wahid Ajukan Kader Lain sebagai Calon

Surabaya, Kompas – Partai Keadilan Sejahtera atau PKS menyiapkan kadernya sebagai calon dalam Pemilihan Presiden 2009. Akan tetapi, PKS baru akan mencalonkan kadernya jika memenuhi target perolehan suara 20 persen dalam Pemilu 2009.

Anggota Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, Minggu (8/6) di Surabaya, mengatakan, PKS akan mengajukan kadernya sebagai calon presiden atau wakil presiden setelah diputuskan Majelis Syuro PKS sesuai dengan mekanisme yang baku dan menunggu hasil pemilu anggota DPR dan DPRD pada 2009.

Di sela-sela perayaan Milad X PKS di Gelora Pancasila Surabaya, Minggu, Hidayat secara tidak langsung menolak dicalonkan sebagai presiden atau wapres. Dia justru mengajukan kader PKS lainnya sebagai calon yang dinilainya layak menjadi eksekutif di negeri ini.

Menurut Hidayat, yang terbaik dicalonkan sebagai presiden atau wapres dari PKS, jika memungkinkan, adalah kader yang menjabat di posisi tertinggi eksekutif dan kader terbaik, yaitu Tifatul Sembiring, Presiden PKS. ”Atau Pak Anis Matta, Sekretaris Jenderal PKS. Mereka adalah dua kader PKS yang sangat andal. Saya mendukung mereka berdua sebagai calon dari PKS nantinya,” kata Ketua MPR itu.

Walaupun demikian, pada perayaan Milad X PKS di Surabaya terdapat sejumlah poster dan spanduk bergambar Hidayat Nur Wahid dan bertuliskan ”Harapan Itu Masih Ada”. Poster dan spanduk itu juga dilaporkan tersebar di sejumlah daerah.

”Gambar-gambar yang ada itu di luar yang saya ketahui dan di luar yang saya inginkan. Memang susah di masa demokrasi ini untuk melarang orang-orang membuat apa saja. Kalau ditanya, saya akan menjawab bahwa saya tidak punya program ke arah itu, tidak juga meminta dicalonkan ke arah itu. Saya sudah dua kali mantan Presiden (PKS),” tuturnya.

Kader bersinergi

Menurut Hidayat, hal terpenting saat ini adalah semua kader PKS bekerja keras dan bersinergi dengan siapa pun. Kader PKS tak dibiasakan untuk meminta jabatan, apalagi merampok jabatan.

Adapun demokrasi memberikan ruang kepada siapa pun untuk berpartisipasi dan memberikan ruang untuk seleksi tokoh yang lebih dipercaya rakyat. Karena itu, semestinya bukan jabatan presiden atau wapres yang dicari, melainkan panggilan pengabdian bagi Indonesia yang muncul di sanubari.

Saat ini ada beberapa calon yang menyatakan siap berlaga dalam Pemilihan Presiden 2009. Megawati Soekarnoputri akan maju sebagai calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Selain itu, Akbar Tandjung, Sutiyoso, Wiranto, Kivlan Zein, Sultan Hamengku Buwono X, Jusuf Kalla, dan Susilo Bambang Yudhoyono juga sudah menyatakan atau kemungkinan akan berlaga sebagai calon presiden/wapres pada Pemilu 2009. (INA)

Tulisan ini dikutip dari kompas.com, 14 Juni 2008

You may also like
Pilpres 2009 Diprediksi Mengulang Pilpres 2004
Idealnya Calon Tak Hanya dari Parpol
Calon Presiden Tak Dimajukan: Pertarungan Ketat Caleg di Sejumlah Daerah Pemilihan
Parpol Harus Elegan Tanggapi Capres Versi PKS

Leave a Reply