BANDA ACEH – Pihak Uni Eropa bersedia menjadi pemantau Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), kalau memang Pemerintah Indonesia memberi peluang.
Project Officer Uni Eropa di Aceh, Sakura Moretto di Banda Aceh, Jumat mengatakan kalau memang Pemerintah Indonesia menginginkan adanya pemantau asing, maka Uni Eropa siap.
Pada pilkada gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota yang dilakukan serentak di 19 kabupaten/kota, Uni Eropa melakukan misi pemantauan dengan melibatkan 82 orang.
Sakura mengatakan pelaksanaan Pemilu 2004 dan Pilkada 2006 di Aceh pada waktu itu sudah berjalan cukup baik dan damai, sehingga memenuhi standar pelaksanaan demokrasi secara jujur dan adil.
“Bila berkaca pada dua peristiwa pesta demokrasi itu, maka proses perdamaian di Aceh akan berjalan selama-lamanya,” ujarnya.
Ia mengatakan pesta demokrasi di Aceh pada tahun 2009 semakin menarik karena selain partai nasional juga akan hadir partai politik lokal.
Pembentukan parlok tersebut merupakan implementasi dari butir-butir naskah kesepahaman (MoU) Perdamaian RI-GAM yang ditandatangani 15 Agustus 2005.
Disebutkan, Uni Eropa juga terus mendukung proses perdamaian dengan berbagai program pembangunan yang sedang berjalan.
Source : Harian Waspada