Tulisan ini dikutip dari ‘nBASIS, 14 April 2008
Kordinator Pengembangan Basis Sosial Inisiatif dan Swadaya (’nBASIS), Shohibul Anshor Siregar, meminta kepada segenap elemen masyarakat Sumatera agar melaksanakan Pilgubsu 2008-2013 secara lebih bermartabat.
“Maunya suksesi nanti bermartabat dan damailah, jangan sampai memunculkan konflik, karena hal itu jelas merugikan kita semua, ” kata Shohibul kepada pers usai menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Prospek Demokrasi dan Politik Pasca Pemilu 2009 di Hotel Madani Medan Kamis (10/4) kemarin.
Menurut Shohibul, Pilgubsu yang digelar 16 April benar-benar ujian bagi Sumut, karena pemilihan Gubsu secara langsung baru pertama kali digelar di daerah ini, dengan melibatkan lima pasangan calon.
Karenanya, dalam seminar yang digelar Jaringan Relawan untuk Suksesi Bermartabat (JARE-SMART) yang merupakan unit kerja khusus di bawah ‘nBasis, ini ingin memberikan pemahaman yang benar tentang demokrasi, hak rakyat dan masa depan Sumut itu sendiri. “Tujuannya agar masyarakat bersama-sama ikut mendukung Pilgubsu secara bermartabat, begitu juga pemilihan presiden tahun 2009,” katanya.
Menyinggung soal konflik, hal itu bisa saja terjadi karena faktor-faktor kerawanan yang terjadi di sejumlah daerah. Selain itu, tercuat pula kepentingan yang terjadi di antara sesama calon Gubsu dan Wakil Gubsu. Karenanya, Shohibul mengingatkan semua pihak bahwa Pilgubsu bukan tujuan, melainkan sarana pendewasaan demokrasi yang lebih bermartabat. “Kita berharap jangan sampai ada konflik. Mari satukan persepsi kita. Mari kita jaga suasana di Sumut tetap kondusif selama berlangsungnya Pilgubsu,” harapnya.
“Ingat tantangan kita tidak ringan, masih ada 15 tugas mendesak yang harus diselesaikan di Sumut, di antaranya pengangguran, kerusakan jalan dan banjir serta sektor pertanian,” ujarnya. Dia berharap, Gubernur Sumut terpilih mendatang harus memberikan prioritas terhadap masalah itu di atas. (*)