Banda Aceh – Usianya masih relatif muda tapi omsetnya sudah berbilang puluhan juta setiap bulan. Usaha yang dirintisnya termasuk langka digeluti anak muda terutama mahasiswa. Tapi tidak bagi Ilham, mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Syiah Kuala jurusan Akuntasi angkatan 2006. Mahasiswa kurus yang duduk di kelas internasional di kampusnya ini rela bersusah payah menggotong buah-buahan setiap pagi sebelum kuliah untuk membangun kerajaan bisnisnya. Ya, kini bisnis jus buah yang dirintisnya dengan merk “Juztrue” telah memberikan hasil yang sangat-sangat bagus.

Ilham yang ditemui The Globe Journal, Rabu (10/3) di tengah-tengah acara seminar “Menjadi Pengusaha Muda Sukses” menceritakan “jatuh bangun” usaha yang dijalaninya. Seminar usaha ini sendiri diisi oleh pebisnis kawakan, pemilik usaha Kebab Baba Rafi yaitu Hendi Setiono.

“Awalnya tahun 2009 saya mengikuti lomba wirausaha yang diselenggarakan oleh Dikti. Saya berhasil meraih juara 1 dan dapat hibah 40 juta,”katanya memulai cerita. Dana hibah tersebut digunakannya untuk memulai bisnis jus buahnya. “Setiap bulan saya harus melaporkan perkembangan bisnis saya ke Dikti,”ujarnya kembali.

Ilham pun mulailah merancang gerobak atau booth sebagai tempatnya berjualan. Ia memodifikasi booth tersebut menjadi semenarik mungkin dan menabalkan nama yang mudah diingat sebagai merk dagangnya yaitu “Juztrue”. Tahun 2010 ia kembali mengikuti lomba wirausaha tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri dan berhasil masuk sebagai finalis.

“Dari 3800 peserta, sebanyak 50 orang berhak jadi finalis, termasuk saya yang sendiri dari Aceh,”katanya. Keberhasilannya sebagai finalis membuka jalan bagi bisnisnya untuk bersentuhan dengan dunia perbankan. Bank Mandiri mempercayainya sebagai mitra usaha dan bersedia memback-up usahanya. Saat ini Juztrue telah mempunyai empat outlet dengan omset Rp.86 juta/tahun.

“Mereka (bank Mandiri-red) bersedia memberikan pinjaman dan pelatihan kepada usaha saya dan bagi yang berminat membuka usaha Juztrue atas rekomendasi saya,”ucapnya.

Sebenarnya berbisnis bukanlah hal yang baru bagi Ilham. Sejak masa SMA ia sudah melakoni bisnis rental VCD-DVD. Namun karena kuliah di Banda Aceh, ia terpaksa melepaskan bisnis rentalnya itu. “Tapi saya terus berpikir, kira-kira bisnis apa yang bisa saya jalankan sambil kuliah di Unsyiah,”katanya.

Akhirnya ia pun menemukan ide untuk berbisnis jualan jus buah apalagi meminum jus buah merupakan pola hidup yang sehat. Ia menyadari untuk merubah kebiasaan anak muda yang suka ngopi menjadi ngejuz adalah hal yang sulit. Tapi ia sangat yakin bahwa bisnisnya punya segmen tersendiri. Segmen inilah yang digarapnya habis-habisan. “Terutama cewek-cewek, saya sering merayu mereka untuk minum jus karena bagus buat kecantikan,”ujar Ilham tertawa kecil.

Selama menjalankan bisnis buah, Ilham tidak menemukan hambatan yang berarti. Tidak ada kawan-kawan yang mematahkan semangatnya ataupun merendahkannya. “Paling ada yang bilang sambil becanda aja, Ilham tukang jus. Orang bawa buku ke kampus, saya bawa buah, ha.ha.,”katanya. Kalaupun ada masalah biasanya tentang harga buah yang naik-turun diluar perkiraan.

Harga segelas Juztrue relatif murah, hanya Rp.6 ribu. Ada banyak menu atau varian jus yang mereka sediakan bagi pelanggan baik itu campuran buah atau satu jenis saja.

Tahun ini Ilham menargetkan akan membuka 100 outlet di seluruh Indonesia dan mengembangkan produknya dalam bentuk minuman sachet. Ia menawarkan kesempatan bermitra bagi siapa saja yang berminat. Biaya yang dibutuhkan untuk membuka outlet Rp.8 juta, dimana mitra akan menerima gerobak plus lengkap dengan segala peralatan dan pelatihan.

“Hak Paten juga sedang kami urus di Kementerian Kehakiman,”katanya.

Ilham kini tidak bingung lagi mau kemana nanti setelah selesai kuliah. Ilham pun sedang menyusun skripsi untuk meraih gelar sarjana. Baginya menjadi pengusaha adalah pilihan bukan sebuah keterpaksaan. Ilham bertekad akan membangun kerajaan bisnisnya dari juztrue.