LANGSA ? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aceh menyatakan siap berkoalisi dengan partai lokal (Parlok) dalam menghadapi Pemilu 2009. Demikian salah satu rekomendasi hasil Rapat Kerja (Raker) PDI-P se ProvinsiNAD yang berlangsung tanggal 5 sampai 6 Juli 2008, di Kota Langsa.
Ketua PDI-P Aceh, Karimun Usman kepada Serambi, Senin (7/7), mengatakan PDI-P merupakan salah satu partai yang mendorong kehadiran partai lokal di Aceh. Sesuai dengan keputusan DPP PDI-P, kata dia, partai lokal merupakan mitra dalam membangun daerah. “Untuk itu kita siap berkoalisi dengan parlok guna bersama-sama membangun Aceh kea rah yang lebih baik,” katanya.
Menurut Karimun, kehadiran partai lokal di Aceh bukan merupakan musuh yang harus diwanti-wanti, melainkan mitra kerja untuk saling bahu-membahu membangun daerah. Dengan kehadiran partai politik lokal, tambah dia, nuansa demokrasi di Aceh akan lebih baik.
Apalagi masyarakat Aceh sudah sangat cerdas dalam menyikapi dan menggunakan hak suaranya pada Pemilu mendatang. “Jadi kehadiran parlok tidak membuat kita was-was, tapi justru dapat kita jadikan mitra untuk saling berkoalisi guna membawa manfaat bagi rakyat,” katanya.
Selain merekomendasikan kemungkinan untuk bisa berkoalisi dengan parlok, PDI-P NAD juga telah melahirkan beberapa rekomendasi lain, di antaranya mendesak pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan menyangkut warga korban konflik dan korban bencana tsunami. Karena jika menjelang Pemilu 2009 persoalan tersebut tidak bisa diselesaikan, maka keberhasilan pelaksanaan Pemilu di Aceh tidak akan optimal.
Selain itu PDI-P juga mendesak pemerintah untuk segera meneyelesaikan segala persoalan penerapan UU No 11 tahun 2006 terutama peraturan pelaksanaannya menyangkut kewenangan.
Narkoba musuh utama
Pada bagian lain, Karimun Usman mengatakan PDI-P akan menjadikan narkoba sebagai musuh utama para kader dan simpatisannya. Siapapun kader PDI-P baik yang duduk dilembaga legislatif maupun eksekutif yang kedapatan terlibat narkoba, maka akan diberikan tindakan tegas berupa pemecatan dari keanggotaan partai. “Kita tidak ingin PDI-P dianggap sebagai partai preman dan terkesan akrab dengan persoalan narkoba. Jadi sekali lagi saya tegaskan, kader PDI-P yang terlibat narkoba pasti akan kita pecat,” katanya.
Sementara dalam mengahadapi Pemilu 2009, selain siap berkoalisi dengan partai lokal, PDI-P juga membuka peluang bagi masyarakat luas untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari partai PDI-P. “Tidak hanya kader PDI-P saja, masyarakat biasa lainnya yang memenuhi syarat juga bisa menjadi caleg dari PDI-P,” demikian Karimun Usman.(zal)
Tulisan ini dikutip dari serambi indonesia online