* KBS: Pemilu jangan Nodai MoU
PEUREULAK – Juru Bicara (Jubir) Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Perureulak, Aceh Timur, Asnawi, melansir indikasi mulai maraknya kegiatan black campaign (kampanye hitam) yang dilancarkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab di wilayah tersebut. Kampanye dilakukan melalui SMS yang dikirim kepada masyarakat.
Berbicara kepada Serambi di Peureulak, Minggu (3/8), Asnawi mengatakan, selama ini telah beredar SMS yang disebar orang-orang tak bertanggung jawab dengan maksud menjelek-jelekkan Partai Aceh (PA). Menurut dia, SMS itu menyebutkan bahwa siapa yang mendukung Partai Aceh sama dengan mendukung komunis.
“Kami sangat menyesalkan itu, SMS bernada demikian banyak dilayangkan kepada para PNS. Padahal, sekarang saatnya kita jalankan proses politik dengan metode diplomasi, bukan dengan cara-cara yang tidak beretika,” kata Asnawi.
Dia mengatakan, kehadiran partai lokal (parlok) pada Pemilu 2009 mendatang, merupakan bagian dari proses demokrasi yang harus dijunjung tinggi oleh semua pihak. Menjelang pemilu, kata dia, seharusnya semua parpol bisa menahan diri dan mematuhi aturan undang-undang, dan tak perlu saling menjelekkan.
“Kan begitu yang pernah disampaikan Bapak Kapolda Aceh Irjen Pol Rismawan, dan kami mendukung penuh ajakan beliau. Kami KPA yang kini berafiliasi dengan Partai Aceh siap melaksanakan pemilu damai di Aceh,” tegas Asnawi.
Ditambahkan, jika berkomitmen melaksanakan pemilu damai, seharusnya tak ada lagi pelanggaran dalam bentuk apapun. Misalnya, sebut Asnawi, pemajangan spanduk-spanduk yang mengandung unsur provokatif. Ia juga berharap polisi segera mengambil tindakan jika menemukan pelanggaran.
Jangan nodai MoU
Secara terpisah, Jubir KPA Pusat, Ibrahim KBS berharap proses pemilu tidak sampai menodai dan menghancurkan nilai-nilai damai dalam MoU Helsinky. Karena itu, KBS mengimbau semua pihak yang terlibat dalam pemilu termasuk Partai Aceh, agar tidak memaksakan kehendak dengan menghalalkan segala cara untuk memenangkan pesta demokrasi tersebut.
“Ini penting untuk menjadi perhatian bersama, kita harus waspada agar pemilu di Aceh dapat berjalan lancar dan aman. Suksesnya pemilu di Aceh juga menjadi salah satu indikator keberhasilan perjanjian damai (MoU) Helsinky. Karena itu, jangan rusak damai Aceh dengan pemilu,” ujar KBS.
Kepada internal Partai Aceh, Ibrahim KBS berpesan agar seluruh fungsionaris, pengurus, dan pendukung partai benar-benar memahami aturan dan selalu berkoordinasi jika ingin melakukan sesuatu, seperti pemasangan bendera dan lainnya.
“Koordinasi dan selalu berkomunikasi dengan KIP supaya dalam melakukan sosialisasi partai kepada masyarakat, kita tidak keluar dari koridor hukum dan melanggar aturan pemilu,” demikian pungkas KBS.(is/saf)
Source : Serambi Indonesia